Sebelumnya ….
ANAK…adalah semua yang bunda binbing dan dampingi.Anakku adalah
Anak yang pernah belajar dan bermain di Paud Hubbullah . Semua anak adalah amanah.
Motivasiku untuk diri dan guru paud hubbullah …….bersihkan hati untuk amanah Allah ini.
Kita berhadapan dengan makhluk Allah yang suci yang tidak punya tendensi apapun dalam bergerak dan berbicara. Jika toh ada gerakan dan ucap yang tidak baik yang kita dengar dari mulut dan tutur kata anak, itu semua bukan dari mereka tapi murni dari dimana Dia tumbuh (orang tua).
Wahai guru Paud….Hubbullah khususnya.mungkin tulisan ini agak LEBAY…..agak kurang enak di jiwa sebagian para guru paud …..tapi ini NYATA …kami alami sendiri bahwa gerakan ,kebersihan hati adalah Tehnik Pembelajaran yang sangat tepat dan akurat untuk anak usia dini ,karena bahasa anak adalah bahasa Tuhan. Dan,...Allah hanya bersama dengan para hati yang bersih.
Paud "Hubbullah" selalu konsisten dengan program-program dan realisasinya yang terbaik. Pengembangan materi, metode, fasilitas, dan SDM guru selalu menjadi perhatian utama. Paud "Hubbullah" pada usaha mewujudkan visi sekolah yaitu membimbing anak bangsa yang berilmu dan berakhlaqul Karimah. Sejak tahun pelajaran 2005/2006, Paud "Hubbullah", melakukan pembelajaran dan bermain di sentra-sentra untuk mengoptimalkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Ada sembilan sentra yang dikembangkan yaitu : Sentra Nasima (Agama Islam dan Wawasan Kebangsaan), Sentra Persiapan 1-2-3 (matematika), Sentra Persiapan A-B-C (bahasa), Sentra Seni, Sentra Bahan Alam (sains, masak, sensorimotor) , Sentra Bermain Peran, Sentra Balok (motorik kasar), Sentra Permainan, dan Sentra Bahasa Inggris.
Sentra Permainan
Tujuan: mengembangkan kemampuan motorik kasar (gross motor) anak usia dini.
dilakukan untuk melatih: kelenturan, keseimbangan, kelincahan, koordinasi dan kekuatan anak. Kegiatan ini dilakukan melalui kegiatan:
• melempar, menangkap, memantulkan dan menendang bola atau kantong bijian (koordinasi)
• berjalan maju, mundur, ke samping dan di atas papan titian, berdiri satu kaki serta engklek (keseimbangan)
• memanjat, berlari, merayap dan merangkak (kekuatan)
• ritmik (kelincahan)
Sentra Balok
Tujuan : terutama untuk mengembangkan kemampuan visual spasial dan matematika
anak usia dini.
Kegiatan bermain balok yang dilakukan anak dapat mengembangkan:
• Seni suara dan seni musik : menyanyi, mengucapkan syair, bertepuk pola, membuat dan memainkan alat musik perkusi.
• Seni gerak : ritmik, senam, menari, dan pantomime
Sentra Bahan Alam
Tujuan : mengembangkan kemampuan sains dan sensori motor anak usia dini.
Di sentra ini anak melakukan kegiatan bermain untuk :
• mengenal konsep sain melalui percobaan-percobaan sains sederhana dan membuat ”experiment chart”
• mengenal konsep sain melalui proses memasak makanan / minuman dan membuat ”cooking chart”
• melatih sensorimotornya melalui eksplorasi dengan air, pasir, biji-bijian, tepung, batu, daun, kayu, kerang, tanah liat, dan bahan alam lainnya (bermain air, bermain pasir dan bermain bahan alam lain)
• berkarya dengan media air, pasir dan bahan alam (biji-bijian, tepung, batu, daun, kayu, kerang, tanah liat, dll)
• Bekerjasama, kepemimpinan, kesabaran, keberanian dalam eksperimen sederhana dan memasak
Sentra persiapan ABC
Tujuan : mengembangkan kemampuan keaksaraan atau literacy anak usia dini.
Di sentra ini anak melakukan kegiatan bermain yang dapat melatih kemampuan:
• mendengar : urutan kata, membedakan kata dengan suku awal / akhir yang sama, instruksi sederhana dan menceritakan kembali
• berbicara : menyebutkan identitas diri, bercerita dengan urut, bercerita dengan melengkapi kalimat (Subjek, Predikat, Objek, Keterangan), membuat gambar dan menceritakanny
• pra-membaca : mengelompokkan kata-kata sejenis, mengurutkan dan menceritakan gambar seri, membaca buku cerita dengan kalimat sederhana, menghubungkan tulisan dengan simbol yang melambangkannya / gambar yang sesuai
• pra-menulis : membuat berbagai coretan, menguatkan pengalaman motorik halus (menggunting, menjahit, menganyam, mencocok, meronce, merobek), membuat tulisan tentang gambar yang dibuat, menulis kata bersuku awal sama, berhuruf awal / akhir sama, mencontoh tulisan
Sentra Persiapan 123
Tujuan : mengembangkan kemampuan matematika, berpikir logis dan kritis anak usia
dini.
Di sentra ini anak melakukan kegiatan bermain untuk mengenal:
• konsep bilangan : urutan bilangan, membilang dengan benda, menghubungkan lambang bilangan dengan benda dan membedakan jumlah sama-tidak sama, lebih banyak-lebih sedikit
• konsep bentuk geometri: membuat bentuk geometri, mengelompokkan dan memasangkan benda tiga dimensi dengan bentuk geometri dan tangram
• konsep ruang : menyusun puzzle
• konsep ukuran : panjang, berat dan volume dengan alat ukur non standar dan standar
• konsep waktu : hari, tanggal, bulan, tahun, jam, konsep waktu (hari ini, besok, ...), dan kegiatan sehari-hari sesuai waktunya.
• konsep operasi bilangan : memahami konsep matematika sederhana, penambahan dan pengurangan dengan benda
• konsep urutan pola: membuat sendiri 2 s.d. 5 urutan pola dengan berbagai benda
• Mapping dan problem solving : maze, membuat peta/maze sendiri
• Grafik: mengumpulkan data teman satu kelas dengan menggambar dan mengklasifikasikannya
Sentra Nasima
Tujuan : meningkatkan pemahaman tentang agama islam dan wawasan kebangsaan anak usia dini.
Di sentra ini anak melakukan kegiatan bermain untuk mengenal:
• Agama islam : rukun islam (syahadat, sholat, puasa, zakat, haji), rukun iman / akidah (iman kepada Allah, malaikat, nabi dan rosul, kitab Allah, hari akhir), al-qur’an (mengaji) dan akhlak (mengucapkan kalimat thoyyibah, akhlakul karimah, salam, ...)
• budaya Indonesia : bahasa, rumah adat, tata krama, gotong royong, permainan tradisional, seni lukis tradisional, seni drama / wayang, seni tari tradisional, pakaian adat, flora-fauna Indonesia, dan kekayaan alam Indonesia
Sentra Inggris
Tujuan : meningkatkan kemampuan bahasa inggris anak usia dini melalui ke-giatan bermain yang menyenangkan.
Kegiatan berupa :
• Mengembangkan kosa kata anak / Vocabulary
• Mengucapkan instruksi sederhana dan pertanyaan sederhana, menyanyikan lagu sederhana / Speaking, Mendengarkan cerita-cerita sederhana, melihat -mendengarkan VCD dan memainkan software pendidikan berbahasa inggris di laboratorium komputer / Listening.
PROGRAM UNGGULAN
Praktik Agama dan Pembinaan Perilaku secara Intensif; ditekankan melalui pembiasaan harian yang dilakukan secara rutin (mujahadah, membaca dan menghafal surat-surat Al Quran dan doa-doa harian, serta penanaman aqidah akhlak). Selain itu teori dan praktik agama diusahakan terintegrasi dalam setiap materi pembelajaran.
Penanaman Wawasan Kebangsaan; Pengenalan kekayaan budaya Indonesia, kehidupan multikultur dan pemahaman nasionalisme dimulai sejak dini melalui penataan kelas bernuansa daerah dan budaya Indonesia, pengenalan simbol-simbol kebangsaan, tata karma, serta peringatan hari besar nasional.
Pengembangan Kemampuan Dwibahasa; Sejak dini membiasakan peserta didik siap menghadapi era global melalui pembelajaran dwIi bahasa praktis dengan rutinitas berbicara, mendengar, permainan di sentra bahasa Inggris dalam kemasan English with Fun.
Pemanfaatan TI dan Multimedia; dengan dikembangkannya 9 (sembilan) sentra, peserta didik melakukan pembelajaran dengan berbagai media, seperti audio visual, LCD, dan komputer. Dan adanya laboratorium komputer, peserta didik dikenalkan pembelajaran melalui teknologi.
Program Pengenalan Lingkungan dan Profesi; disusun sesuai dengan tema pembelajaran. Kegiatan ini bertujuan mendekatkan peserta didik dengan lingkungannya. Selain itu juga menambah keceriaan dan kegembiraan peserta didik dengan pembelajaran di luar lingkungan sekolah.
Pembentukan Pribadi; Peserta didik dibimbing melalui pembiasaan-pembiasaan untuk melatih kemandirian, daya juang, kedisiplinan, pengendalian diri, dan sosial emosi.
RENSTRA
Sebagai upaya pengembangan Paud yang kompetitif, maka Paud Hubbullah merencanakan program2. antara lain:
Pemanfaatan TI dan Multimedia; dengan dikembangkannya 9 (sembilan) sentra, peserta didik melakukan pembelajaran dengan berbagai media, seperti audio visual, LCD, dan komputer. Dan adanya laboratorium komputer, peserta didik dikenalkan pembelajaran melalui teknologi.
Pembuatan Green House (rumah hijau) yang merupakan media belajar anak untuk mengenal tanaman dan tumbuha-tumbuhan secara lebih akrab, dengan melakukan mengetahui bagan-bagan tanaman dan tumbuhan secara kongkrit dan fungsinya, cara menanam dan merawatnya. Sehingga anak akan lebih peka pada lingkungannya
"Stimulasi pada masa kecil dapat mempengaruhi kemampuan pengetahuan anak dalam mengembangkan aktivitas berpikir mengenai segala sesuatu yang diserap melalui panca indera. "Stimulasi akan menjadikan sel-sel otak menjadi bercabang-cabang. Ini menunjukkan fungsi berpikir otak lebih maksimal," ujar seorang psikiater, dr Caroline MSc SpKj, di Jayapura,"
Stimulasi pada masa kecil dapat mempengaruhi kemampuan pengetahuan anak dalam mengembangkan aktivitas berpikir mengenai segala sesuatu yang diserap melalui panca indera. "Stimulasi akan menjadikan sel-sel otak menjadi bercabang-cabang. Ini menunjukkan fungsi berpikir otak lebih maksimal," ujar seorang psikiater, dr Caroline MSc SpKj.
Ia menjelaskan, fase paling peka dalam pembentukan otak sebagai wadah kognitif atau yang biasa dikenal dengan "golden age" adalah usia satu hingga lima tahun, selain pada saat anak masih di dalam kandungan.
Stimulasi pada periode usia tersebut sangat mempengaruhi luas dan besarnya wadah pengetahuan sehingga menjadikan seseorang memiliki kemampuan berpikir yang luar biasa. Namun, sebaliknya jika wadah pengetahuan tidak pernah mendapat rangsangan, akan menjadi sempit dan kecil sehingga membentuk seorang individu memiliki kemampuan berpikir yang terbatas.
"Stimulasi pada anak dapat diberikan mulai dari dalam kandungan guna merangsang panca inderanya dalam menerima beragam fakta dari luar yang diberikan orang tua," ujarnya.
Saat sekarang, menurut dr Caroline, dapat memberikan stimulasi dengan berbagai macam cara baik secara alamiah maupun direkayasa. Prinsipnya adalah informasi yang diberikan sebagai rangsangan tersebut haruslah bersifat kaya atau variatif dan memberi efek positif.
Stimulasi secara alamiah dapat dilakukan anak dengan sendirinya ketika yang bersangkutan mulai belajar segala sesuatu dari awal. Misalnya belajar berjalan, makan, atau mencoba menarik perhatian orang-orang di sekelilingnya. Adapun stimulasi lainnya dapat direkayasa dengan memberikan rangsangan pada setiap inderanya. Misalnya, merangsang penglihatan dengan memberikan warna yang cerah dan terang di dalam kamar tidur atau pada mainannya. Sementara itu, untuk merangsang pendengaran, dapat diberikan bunyi-bunyian berupa bacaan ayat2 suci al-qur'an sholawat atau musik sejak bayi di dalam kandungan hingga tumbuh menjadi anak.
"Dalam pemilihan musik, sebaiknya orang tua lebih bijak karena musik bisa mempengaruhi IQ serta pembentukan karakter anak. Ada baiknya sejak masih di dalam kandungan anak sudah diperkenalkan dengan musik klasik, sebab itu lebih baik," jelas Caroline.
Sedangkan untuk indera perabaan, kain yang mempunyai tingkat kekasaran atau kelembutan yang bervariasi dapat dijadikan media stimulasi. Semua stimulasi tersebut dapat mengembangkan dan memperluas otak anak sebagai wadah kognitif bagi mereka sehingga dapat tumbuh menjadi individu yang cerdas. "Peran orang tua sangat menentukan dalam tumbuh kembang anak. Selain itu, agar anak tidak hanya cerdas dalam hal pengetahuan, pendidikan agama dan moral juga harus distimulus sedari dini," katanya.